Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 11:42:11【Tempat Makan】812 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(82)
Artikel Terkait
- Timnas Indonesia seperti “singa yang tertidur”
 - Hari Pangan Sedunia, masih ada 673 juta orang tidur kelaparan
 - Pembuat film "Pengin Hijrah" dipuji promosikan wisata Uzbekistan
 - Dinkes DKI lakukan monev pantau kasus COVID dan ISPA
 - Wamendukbangga tekankan pentingnya perketat SOP di dapur SPPG
 - Polisi Jambi tetapkan dua WBP tersangka penyelundupan narkoba di Lapas
 - Gastrodiplomasi lewat cilok dan seblak
 - Luhut minta BGN perbaiki serapan anggaran dan bangun ekosistem MBG
 - Pemkab Bogor mantapkan infrastruktur dan sertifikasi dapur MBG
 - Survei Indostrategi setahun Prabowo ungkap PKG dapat skor tertinggi
 
Resep Populer
Rekomendasi

Gaya hidup sehat dan latihan beban bantu cegah osteoporosis

Pemprov Sumut turunkan tim tangani dugaan keracunan MBG di Toba

IFSR catat 411 daerah raih predikat nol insiden MBG

Penyebab produk pangan terpapar radioaktif & dampaknya bagi kesehatan

Satu oknum Polda Bali ditetapkan sebagai tersangka kasus TPPO

Kepala BGN : Koperasi desa merah putih jadi mitra SPPG MBG

MU diimbangi Nottingham Forest 2

Dinkes Kalsel pastikan keamanan pangan Program MBG